Ahmad alhabib merupakan user name dari santri
yang menimba ilmu di universitas ishlamic boarding school nahdlatut thalibin
blado wetan banyuanyar probolinggo, nama aslinya adalah abd Hamid khoir, pria
kelahiran 3 september 1995 ini pernah menjabat sebagai khodim di tpq an nahdloh
yang di dirikan pada tahun 2010 masehi, pada tahun 2010 dia di anugrahi teman
yang terhimpun dalam satu generasi yaitu generasi rijalus shofwa yang hingga
akhir ini kekompakannya terdominasi dalam kategori siswa terkompak dalam majalah
tabloid salafiyah , Dalam kehidupan di
era modern ini, ahmad selalu teguh dalam
memegang rambu rambu syari’at islam dibawah naungan ahlus sunnah waljama’ah, berkat dukungan teman temannya dia saat ini
dapat mengembangkan hobinya di kelas gambar anmasi, meski iq nya nihil
dibanding teman teman sepringkatnya, ahmad tetap membangun karyanya melalui
imajinasi dan kesenangannya di bidang menggambar, nama alhabib sebenarnya nama
bagi marga habaib, tapi hamid menggunakan nama itu karena ia ingin
mengungkapkan kecintaan dirinya kepada Rosulullah dan keluarganya.
inilah sekilas informasi mengenai Rijalus Shofwa:
inilah sekilas informasi mengenai Rijalus Shofwa:
Kala semakin cepatnya laju arus
zaman dan semakin licinnya perbedaan yang kian menambah tantangan pewaris
badan ke depan, maka dari itu, anda harus tonton video ini sampai tuntas,
karena kami akan mengungkap fakta
menarik terkait kehidupan
generasi peraih prestasi
gemilang yang di nobatkan
sebagai motifator kehidupan anda di masa yang akan datang, merekalah riswa,
atau lebih lengkapnya adalah rijalus shofwa yang artinya para lelaki yang
suci, pada tahun 2010 masehi mereka para rijalus shofwa tidak tahu menau
tentang apa itu organisasi, apalagi ilmu islami yang berasaskan salafi,
tapi tidak lama kemudian setelah
mereka mendapat pelajaran dan didikan sempurna dari mustahiqnya, di bantu
para munawwibnya yang lain, mereka dapat menelusuri dan memperdalam ilmunya
dengan cepat dan cekatan sebagaimana penelusuran para intelegen agensi yang
dapat mengungkap setiap perkara yang paling dirahasiakan oleh oknum oknum
kriminalisme kelas elit, pada tahun 2011 masehi tepatnya tanggal 6 juli
mereka di pisah menjadi dua bagian lokal, dari situlah kisah tanding mereka
di mulai, meski persaingan mereka ketat dan penuh dengan debat sehat tentang
syari’at, mereka tetap kuat memegang daulat dan mashlahat, akan tetapi satu
demi satu anggota di antara mereka berjatuhan di karenakan faktor syar’i,
setelah tiga tahun di kekang perpisahan, ahirnya mereka di pertemukan kembali
dalam satu lokal, yaitu dikelas satu aliyah, yang jumlah rekannya tersisa 38
jiwa, berikut proses tanding satu angkatan mereka berahir, mereka melanjutkan
turnamen kebaikannya dengan generasi lain, tujuannya agar mempercepat
perkembangan karya karya mereka, dengan landasan dalil fastabiqul khoirot, yang alhamdulillah ditahun 2017
2018 masehi mereka di sorot oleh banyak media terutamanya majalah dan tabloid
salaf santri yang memposisikan mereka sebagai kelas paling mengagumkan di
universitas islamic boarding school nahdlatut thalibin blado wetan banyuanyar
probolinggo, pencapayan yang tidak biasa bagi setiap generasi ini, rijalus
shofwa di pandang luas oleh banyak pihak, bahkan ketenarannya selalu mendapat
apresiasi dari berbagai lembaga, jangan lupa nantikan tayangan yang lebih
menarik yang tentunya bikin hati kita tambah optimis, dan tanpa terasa berita
tadi menutup perjumpaan kita kali ini, saya abdul hamid undur diri, dan
sampai jumpa....
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar yang membangun untuk kelanjutan misi bersama